peluang usaha

Welcome

Senin, 18 Juni 2012

Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa


 Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa (PBAS)
Ada beberapa asumsi perlunya pembelajaran berorientasi pada aktivitas siswa.Pertama: pendidikan merupakan usaha sadar mengembangkan manusia menuju kedewasaan, baik kedewasaan intelektual, sosial maupun kdewasaan moral. Kedua: asumsi tentang siswa sebagai subjek pendidikan yaitu: a) siswa bukanlah manusia dalam ukuran mini, akan tetapi manusia yang sedang dalamtahap perkembangan; b) setiap manusi mempunyai kemampuan yang berbeda; c) anak didik pada dasarnya adalah insan yang aktif, kreatif dandinamis dalam menghadapi lingkungannya; d) anak didik memiliki motivasi untuk memenuhi kebutuhannya. Ketiga: asumsi tentang guru yaitu: a) guru bertanggung jaawab atas tercapainya hasil belajar peserta didik; b) guru memiliki kemampuan profesinal dalam mengajar; c) guru mempunyai kode etik keguruan; d) guru memiliki peran sebagai sumber belajar, pemimpin(organisator) dalam belajar yang memungkinkan terciptanya kondisi yang baik bagi siwa dalam belajar. Keempat: asumsi yang berkaitan dengan proses pengajaran adalah: a)proses pengajaran direncanakan dan dilaksanakan suatu sistem; b) peristiwa belajar akan terjadi manakala anak didik berinteraksi dengan lingkungan yang diatur oleh guru; c) prosespengajaran akan lebih efektif apabila menggunakan metode dan teknik kepada proses dan produk secara seimbang; e) inti proses pengajaran ialah adanya kegiatan belajar siswa secara optimal.
Pada Bab IV Pasal 19 Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2009dikatakan bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan deselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik secara psikologis peserta didik.
1.    Konsep dan Tujuan PBAS
Ada dua hal yang perlu dipahami dalam konsep untuk memperoleh hasil belajar. Pertama: dipandang dari sisi proses pembelajaran, PBAS menekankan kepada aktivitas siswa secara optimal, artinya PBAS menghendaki keseimbangan antara aktivitas fisik, mental, termasuk emosional dan aktivitas intelektual. Kedua: dipandang dari sisi hasil belajar, PBAS menghendaki hasil belajar yang seimbang dan terpadu antara kemampuan intelektual(kognitif), sikap(afektif), dan keterampilan(psikomotorik).
PBAS bertujuan membentuk siswa yang cerdas sekaligus siswa yang memiliki sikap positif dan secara motorik terampil. Ukuran keberhasilan pembelajaran adalah sejauh mana siswa dapat menguasai materi pelajaran. PBAS sebagai salah satu bentuk inovasi dalam memperbaiki kualitas proses belajar mengajar bertujuan untuk membantu peserta didik agar bisa belajar mandiri dan kreatif, sehingga dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dapat menunjang terbentuknya kepribadian yang mandiri.
Secara khusus, pendekatan PBAS bertujuan: pertama, meningkatkan kualitas pembelajaran secara agar lebih bermakna. Kedua, mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya. Dihubungkan dengan tujuan pendidikan nasional yang ingin dicapai bukan hanya membentuk manusia yang cerdas, tetapi juga yang lebih penting adalah membentuk manusia yang bertakwa dan memilikia keterampilan serta memiliki sikap budi pekerti luhur.
2.    Peran Guru dalam Implementasi PBAS
Dalam implementasi PBAS, guru tidak berperan sebagai satu-satunya sumber belajar, akan tetapi memfasilitasi siswa agar belajar. Penerapan PBAS menuntut guru untuk kreatif dan inofatif sehingga mampu menyesuaikan kegiatan mengajarnya dengan gaya dan karakteristik belajar siswa. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan guru:
a.    Mengemukakan berbagai alternatif tujuan pembelajaran yang harus dicapai sbelum kegiatan pembelajaran dimulai.
b.    Menyusun tugas-tugas belajar bersama siswa.
c.    Memberikan informasi tentang kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan.
d.   Memberikan bantuan dan pelayanankepada siswa yang memerlukannya.
e.    Memberikan motivasi,mendorong siswa untuk belajar, membimbing dan lain sebagainya melalui pengajuan pertanyaan-pertanyaan.
f.     Membantu siswa dalam menarik suatu kesimpulan.
Dengan demikian, guru tidak menempatkan diri sebagai sumber informasi, tetapi berperan sebagi penunjuk dan fasilitator dalam memanfaatkan sumber belajar.
3.    Penerapan PBAS dalam Proses Pembelajaran
Salah satu hal yang dapat dlakukan untuk mengetahui apakah suatu proses pembelajaran memiliki kadar PBAS yang tinggi, sedang atau lemah, dapat dilihat dari kriteria penerapan PBAS dalam proses pembelajaran.
1)   Kadar PBAS dilihat dari proses perencanaan
2)   Kadar PBAS dilihat dari proses pembelajaran
3)   Kadar PBAS dilihat dari kegiatan evaluasi pembelajarans


4.    Faktor yang Memengaruhi Keberhasilan PBAS
Keberhasilan penerapan PBAS dalam proses pembelajaran dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya:
a)    Guru
Beberapa hal yang mempengaruhi keberhasilan PBAS dipandang dari sudut guru, yaitu emampuan guru, sikap profesionalitas guru, latar belakang pendidikan guru, dan pengalaman mengajar.
b)   Sarana Belajar
Keberhasilan implementasi PBAS juga dapat dipengaruhi oleh ketersediaan sarana yang meliputi: ruang kelas dan setting tempat duduk siswa, media, dan sumber belajar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar