Pembelajaran Berorientasi
Aktivitas Siswa (PBAS)
Ada beberapa asumsi perlunya
pembelajaran berorientasi pada aktivitas siswa.Pertama: pendidikan merupakan
usaha sadar mengembangkan manusia menuju kedewasaan, baik kedewasaan
intelektual, sosial maupun kdewasaan moral. Kedua: asumsi tentang siswa sebagai
subjek pendidikan yaitu: a) siswa bukanlah manusia dalam ukuran mini, akan
tetapi manusia yang sedang dalamtahap perkembangan; b) setiap manusi mempunyai
kemampuan yang berbeda; c) anak didik pada dasarnya adalah insan yang aktif,
kreatif dandinamis dalam menghadapi lingkungannya; d) anak didik memiliki
motivasi untuk memenuhi kebutuhannya. Ketiga: asumsi tentang guru yaitu: a)
guru bertanggung jaawab atas tercapainya hasil belajar peserta didik; b) guru
memiliki kemampuan profesinal dalam mengajar; c) guru mempunyai kode etik
keguruan; d) guru memiliki peran sebagai sumber belajar, pemimpin(organisator) dalam
belajar yang memungkinkan terciptanya kondisi yang baik bagi siwa dalam
belajar. Keempat: asumsi yang berkaitan dengan proses pengajaran adalah:
a)proses pengajaran direncanakan dan dilaksanakan suatu sistem; b) peristiwa
belajar akan terjadi manakala anak didik berinteraksi dengan lingkungan yang
diatur oleh guru; c) prosespengajaran akan lebih efektif apabila menggunakan
metode dan teknik kepada proses dan produk secara seimbang; e) inti proses
pengajaran ialah adanya kegiatan belajar siswa secara optimal.
Pada Bab IV Pasal 19 Peraturan
Pemerintah No.19 Tahun 2009dikatakan bahwa proses pembelajaran pada satuan
pendidikan deselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas dan kemandirian sesuai
dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik secara psikologis peserta didik.
1.
Konsep dan Tujuan PBAS
Ada dua hal yang perlu dipahami dalam
konsep untuk memperoleh hasil belajar. Pertama: dipandang dari sisi proses
pembelajaran, PBAS menekankan kepada aktivitas siswa secara optimal, artinya
PBAS menghendaki keseimbangan antara aktivitas fisik, mental, termasuk
emosional dan aktivitas intelektual. Kedua: dipandang dari sisi hasil belajar,
PBAS menghendaki hasil belajar yang seimbang dan terpadu antara kemampuan
intelektual(kognitif), sikap(afektif), dan keterampilan(psikomotorik).
PBAS bertujuan membentuk siswa yang
cerdas sekaligus siswa yang memiliki sikap positif dan secara motorik terampil.
Ukuran keberhasilan pembelajaran adalah sejauh mana siswa dapat menguasai
materi pelajaran. PBAS sebagai salah satu bentuk inovasi dalam memperbaiki
kualitas proses belajar mengajar bertujuan untuk membantu peserta didik agar
bisa belajar mandiri dan kreatif, sehingga dapat memperoleh pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang dapat menunjang terbentuknya kepribadian yang
mandiri.
Secara khusus, pendekatan PBAS
bertujuan: pertama, meningkatkan kualitas pembelajaran secara agar lebih
bermakna. Kedua, mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya. Dihubungkan
dengan tujuan pendidikan nasional yang ingin dicapai bukan hanya membentuk
manusia yang cerdas, tetapi juga yang lebih penting adalah membentuk manusia
yang bertakwa dan memilikia keterampilan serta memiliki sikap budi pekerti
luhur.
2.
Peran Guru dalam Implementasi PBAS
Dalam implementasi PBAS, guru tidak
berperan sebagai satu-satunya sumber belajar, akan tetapi memfasilitasi siswa
agar belajar. Penerapan PBAS menuntut guru untuk kreatif dan inofatif sehingga
mampu menyesuaikan kegiatan mengajarnya dengan gaya dan karakteristik belajar
siswa. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan guru:
a.
Mengemukakan berbagai alternatif
tujuan pembelajaran yang harus dicapai sbelum kegiatan pembelajaran dimulai.
b.
Menyusun tugas-tugas belajar
bersama siswa.
c.
Memberikan informasi tentang
kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan.
d.
Memberikan bantuan dan pelayanankepada
siswa yang memerlukannya.
e.
Memberikan motivasi,mendorong
siswa untuk belajar, membimbing dan lain sebagainya melalui pengajuan
pertanyaan-pertanyaan.
f.
Membantu siswa dalam menarik suatu
kesimpulan.
Dengan
demikian, guru tidak menempatkan diri sebagai sumber informasi, tetapi berperan
sebagi penunjuk dan fasilitator dalam memanfaatkan sumber belajar.
3.
Penerapan PBAS dalam Proses Pembelajaran
Salah satu hal yang dapat dlakukan untuk mengetahui apakah
suatu proses pembelajaran memiliki kadar PBAS yang tinggi, sedang atau lemah,
dapat dilihat dari kriteria penerapan PBAS dalam proses pembelajaran.
1)
Kadar PBAS dilihat dari proses
perencanaan
2)
Kadar PBAS dilihat dari proses
pembelajaran
3)
Kadar PBAS dilihat dari kegiatan
evaluasi pembelajarans
4.
Faktor yang Memengaruhi
Keberhasilan PBAS
Keberhasilan penerapan PBAS dalam proses pembelajaran dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya:
a)
Guru
Beberapa hal yang mempengaruhi keberhasilan PBAS dipandang
dari sudut guru, yaitu emampuan guru, sikap profesionalitas guru, latar
belakang pendidikan guru, dan pengalaman mengajar.
b)
Sarana Belajar
Keberhasilan implementasi PBAS juga dapat dipengaruhi oleh
ketersediaan sarana yang meliputi: ruang kelas dan setting tempat duduk siswa,
media, dan sumber belajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar