Fotometri
adalah bagian dari astrofisika yang mempelajari kuantitas,
kualitas dan arah pancaran radiasi elektromagnetik dari benda langit.
Penggunaan kata ‘foto‘ yang berarti ‘cahaya‘ disebabkan pada
awalnya pengamatan benda langit hanya terbatas pada panjang gelombang
visual/optik.
Fotometri
merupakan bagian dari optik yang mempelajari mengenai kuat cahaya (intensity)
dan derajat penerangan (brightness). Cahaya adalah suatu bentuk energi yaitu
energi pancaran dan diterima oleh indera penglihatan (retina mata). Secara
eksperimental, mata sensitif terhadap panjang gelombang daerah rendah dari
pancaran cahaya sehingga dapat membedakan intensitas antara dua sumber cahaya
yaitu dengan mengukur jumlah daya yang dipancarkan oleh cahaya tampak. Jumlah
fluks pancaran cahaya yang sama oleh mata diterima berbeda untuk tiap-tiap
warna. Umumnya warna hijau paling sensitif untuk mata(λ= 5550Ǻ). Pada λ = 5550Ǻ menghasilkan 1watt pancaran
dari sinar monokromatik sesuai dengan 685 lumen. Untuk mata normal → 1lumen
sesuai dengan 1/685 watt untuk cahaya hijau.
Fotometri
didasarkan pada pemahaman atas hukum pancaran (radiation law).
Kita menghipotesakan bahwa benda langit diangggap memiliki sifat sebuah benda
hitam (black body).
1)
pada kesetimbangan
termal, temperatur benda hanya ditentukan oleh jumlah energi yang diserapnya
per detik;
2)
benda hitam tidak
memancarkan radiasi pada seluruh gelombang elektromagnetik dengan intensitas
yang sama (ada yang dominan meradiasikan gelombang elektromagnetik pada daerah
biru dengan intensitas yang lebih besar dibandingkan gelombang elektromagnetik
pada panjang gelombang lainnya. Konsekuensinya, benda tersebut akan nampak
biru).
Panjang gelombang yang
dipancarkan dengan intensitas maksimum (λmaks) oleh
sebuah benda hitam dengan temperatur T Kelvin adalah :
λmaks = 0,2898/ T
…………………….. (pers. 1)
(λmaks
dinyatakan dalam cm dan T dalam Kelvin)
(Yang perlu diperhatikan bahwa λmaks bukan berarti panjang
gelombang maksimum tetapi panjang gelombang yang dipancarkan dengan intensitas
maksimum.
Jumlah energi per satuan waktu yang dipancarkan sebuah benda hitam per
satuan luas permukaan pemancar (benda hitam) disebut fluks energi
yang dipancarkan. Besarnya fluks energi yang dipancarkan sebuah benda hitam (F)
dengan temperatur T Kelvin adalah :
F = σT4 …………………….. (pers. 2)
(σ : konstanta
Stefan-Boltzman : 5,67 x 10-8 Watt/m2K4)
Sedangkan total
energi per waktu / daya yang dipancarkan sebuah benda hitam dengan luas
permukaan pemancar A dan temperatur T Kelvin
disebut dengan Luminositas. Besarnya luminositas (L)
dihitung dengan persamaan :
L = A σT4 …………………….. (pers. 3)
Untuk bintang,
bintang dianggap berbentuk bola sempurna sehingga luas pemancar radiasinya (A)
adalah 4πR2 ; dengan R menyatakan
radius bintang. Jadi, luminositas bintang (L) adalah :
L = 4πR2 σT4 …………………….. (pers. 4)
Benda hitam
memancarkan radiasinya ke segala arah. Kita bisa menganggap pancaran radiasi
tersebut menembus permukaan berbentuk bola dengan radius d
dengan fluks energi yang sama, yaitu E. Besarnya E
:
E = L/(4πd2) …………………….. (pers. 5)
Fluks energi
inilah yang diterima oleh pengamat dari bintang yang berada pada jarak d
dari pengamat. Oleh karena itu, fluks energi ini sering disebut fluks energi
yang diterima pengamat. (Warning : bedakan antara besaran E
dan F).
Persamaan ini
disebut juga hukum kuadrat kebalikan (invers square law) untuk
kecerlangan (brightness, E) karena persamaan ini menyatakan bahwa
kecerlangan (E) berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya (d).
Jadi, makin jauh sebuah bintang, makin redup cahayanya.
Fotometri ialah ilmu yang
mempelajari tentang pengukuran kwantitas cahaya. Ada beberapa kwantitas cahaya
yaitu:
1)
Kuat/ intensitas cahaya (I)
Kuat cahaya merupakan jumlah arus
cahaya yang dapat dipancarkan dari sumber cahaya tiap satuan sudut ruang. Satuan kuat cahaya adalah Iilin(I)/ candela (Cd). Satu iilin
internasional ialah kuat cahaya yang memberikab cahaya sebanyak 1/20 kali
banyaknya cahaya yang dipancarkan oleh 1cm2 platina pada titik
lebur.
pers
6
I = kuat cahaya (cd)
4π = sudut ruang seluruh
permukaan bola.
F = fluks cahaya (lumen)
2)
Arus cahaya (fluks cahaya=F)
Banyaknya tenaga cahaya yang
dipancarkan dari sumber cahaya tiap satu satuan waktu. satuan arus cahaya
adalah Lumen (Lm) yang didefinisikan sebagai satu Lumena dalah arus cahaya yang
dipancarkan dari sumber cahaya sekuat 1 kandela steradial. atau arus cahaya
yang dipancarkan dari sumber cahaya yang menembus bidang seluas 1 m2
dari kulit bola yang berjari-jari 1m dimana pusat bola terdapat 1 Iilin
internasional.
pers. 7
3)
Kuat penerangan (E)
Jumlah arus cahaya tiap satuan luas.
satuan penerangan adalah Luks, satu Luks didefinisikan sebagai kuat penerangan
bidang yang tiap 1m2 bidang tersebut menerima arus cahaya 1 Lumen. Jika
arus cahaya (F) menerangi merata suatu bidang seluas A m2 maka kuat
penerangan bidang tersebut sebesar:
E = pers. 8
Kuat penerangan oleh sumber titik
yang memncarkan cahayanya ke segala arah dan berjarak R dari sumbernya akan
memenuhi persamaan:
pers. 9
1)
Terang cahaya (e)
Besar kuat cahaya tiap cm2
dari luas permukaan sumber cahaya yang dilihat (kalau sumber cahaya berupa bola
maka luas permukaanya dapat dilihat berupa luas lingkaran).
pers. 11
Apabila ada 2 bola lampu yang berpijar mempunyai kuat
cahya yang sama tetapi lampu yang kecil kelihatan lebih terang dari pada lampu
yang besar. Dalam Hal ini dikatakan terang cahaya (e) lampu kecil lebih terang
dari pada lampu yang besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar